Tampilkan postingan dengan label Makalah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Makalah. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 24 April 2021

DAFTAR PUSTAKA PERIKANAN

 



 

Amri, K. 2003. Budidaya Ikan secara Intensif. Agromedia Pustaka, Jakarta. 


Ardimas, Y. A. Y. 2012. Pengaruh Gradien Suhu Media Pemeliharaan Terhadap Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Larva Ikan Betook Anabus Testudieus Bloch. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan.Institutpetanian Bogor, Bogor.

 

Asmawi, A. 1983. Aspek Biologi Pertumbuhan Dan Kebiasaan Makan Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis). Erlangga. Jakarta.

 

Cushnie, T. P. & Lamb, A. J., 2005, Antimicrobial activity of flavonoids, International Journal of Antimicrobial Agents, 26, 343–356.

 

Djauhariya, E. 2003. Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Tanaman Obat Potensial. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Pengembangan Teknologi TRO. 15(1) : 1-16.

 

Djauhariya, E., M. Raharjo, dan Ma’un. 2006. Karakterisasi Morfologi dan Mutu Buah Mengkudu. Buletin Plasma Nutfah. 12(1) : 1-8

 

Effendi, M. I. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nustama. Yogyakarta Ellisma, 2013. Pemberian pakan dengan kadar protein yang berbeda terhadap tampilan reproduksi induk ikan belingka (puintius belinka blkr). [skripsi].fakultas perikanan dan illmu kelautan . program studi budidaya perairan. Universitas bung hatta, padang.

 

Harrysu, 2012. Budidaya Ikan Nila. Kasinius: Yogyakarta

 

Hepher, 1990. Nutrition of pond fishes. Cambridge University Press. Cambridge New York. 388pp

 

Izwar Akmal, Eva Ayuzar, Muliani, 2015. Pengaruh Tepung Buah Mengkudu Pada Dosis Yang Berbeda Untuk Pengendalian Bakterivibrio harveyi Pada Post Larva Udang Windu (Penaeus monodon). Acta Aquatica, 2(1) : 60-65

 

Kelabora, D.M. dan Sabariah. 2010 Tingkat pertumbuhan dan kelangsungan  hidup larva ikan bawal air tawar (Collosoma sp.) dengan laju debit air berbeda pada sistem resirkulasi. Jurnal Akuakultur Indonesia. Volume IX, nomer 1: 56–60. Politeknik perikanan negeri tual Maluku tenggara. Pontianak.

 

Kkp. 2015 Potensi Usaha Budidaya Ikan Air Tawar. Http://News.Kkp. Go.Id/Index.Php/Potensi-Usaha-Budidaya-Ikan-Air-Tawar/. Diakses Pada Tanggal 2 Maret 2019


Kordi, G. 2000. Budidaya Ikan Nila. Dahara Prize. Jakarta.

 

Lesmana DS dan Dermawan I. 2001. Budi Daya Ikan Hias Air Tawar Populer.Jakarta: PT Penebar Swadaya.

 

Mudjiman, A. 2001. Makanan Ikan. Penerbit : Penebar Swadaya, Jakarta. 190hlm. NRC, 1983. Underutilized resources as animal feedstuffs. National Academies Press, Washington D. C.

 

Nugroho, I.N, Subandiono Herawati, V.E. 2015. Tngkat Pemamfaatan Artemia Sp. Beku, Artemia Sp. Awet Dan Cacing Sutera Untuk Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Larva Gurami (Osphronemus Gourany, Lac). Jurnal Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponogoro. 117-124 Hlm

 

O-fish. 2007. Ikan Nila. Ofish Forum. Jakarta Pramono, T. B dan Sri, M. 2012. Pola Penyerapan Kuning Telur dan Perkembangan Organogenesis Pada Stadia Awal Larva Ikan Brek (Puntius Orphoides). Program Sarjana Perikanan dan Kelautan. Universitas Jendaral Soedirman, Purwoekerto.

 

Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan 1. Penerbit Binacipta.Bogor. 1 hal

 

Santoso, B. (1996). Budidaya Ikan Nila. Kanisius. Yogyakarta Soeseno, S., 1986 Berternak Belut, Yasaguna. Jakarta

 

Sucipto, A. dan Prihartono. 2005. Pembesaran Nila Merah Bangkok. Jakarta: Penebar Swadaya.

 

Surakhmad, Winarno. 1972. Dasar dan Teknik Research. Tarsito, Bandung. Sutisna dan Sutarmanto. 1999. Pembenihan Ikan Air Tawar. Kasinius. Jakarta Suyanto. S.R.. 2003. Nila. Penebar Swadaya, Jakarta.

 

Tang, U.M., & Affandi, R. (2001). Biologi reproduksi ikan. Pusat Penelitian Kawasan Pantai dan Perairan. Universitas Riau. Pekanbaru, 153 hlm

 

Usman, B., Saad, C. R., Affandi, R., Kamarudin, M.S Dan Alimon, A. R. 2003. Perkembangan Larva Ikan Kerapu Bebek (Cromileptes Oltivelis), Selama Proses Penyerapan Kuning Telur. Jurnal Lktiologi Indonesia, Volume III, Nomor 1. Fakultas Perikanan, Universitas Bung Hatta, Padang.

 

Waha M.G. 2008.Sehat Dengan Mengkudu,Ed 2, MSF Group,Jakarta. 13-3 Wahyuningsih, H dan T. A. Barus. 2006. Buku Ajar Iktiologi. Departemen Biologi FMIFA USU. Sumatera Utara. 149 hal.

 

Widiyati, A. dan M. T. D. Sunarno. 2010. Dampak penggunaan pakan buatan terhadap keberlanjutan perikanan budidaya di perairan waduk (Studi KasusWaduk Cirata). Disampaikan pada Acara Semiloka Nutrisi dan TeknologiPakan Ikan/Udang, Badan Research Kelautan & Perikanan. Ikatan SarjanaPerikanan Indonesia, Bogor.

 

Wirabakti, M.C. 2006. Laju Pertumbuhan Ikan Nila Merah (Oreochromis  niloticus L) yang Dipelihara pada Perairan Rawa dengan Sistem Keramba dan Kolam. Journal Tropical Fisheries 1 (1): 61-67

 

 


Jumat, 23 April 2021

Makalah Usaha Perikanan : Perkembangan Usaha Perikanan Di Indonesia

 BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1     Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas wilayah laut yang dapat dikelola sebesar 5,8 juta km2 yang memiliki keanekaragaman sumber daya kelautan dan perikanan yang sangat besar. Potensi lestari sumber daya ikan atau maximum sustainable yield (MSY) di perairan laut Indonesia sebesar 6,5 jutaton per tahun, dengan jumlah tangkapan yang diperbolehkan sebesar 5,2 juta ton /tahun (80% dari MSY).

Kemudian, untuk besarnya potensi perikanan tangkap diperairan umum yang memiliki total luas sekitar 54 juta Ha, yang meliputi danau, waduk, sungai, rawa, dan genangan air lainnya, diperkirakan mencapai 0,9 juta tonikan/tahun.2 Sementara, untuk perikanan budidaya, potensi yang dimilikinya adalah

a.       perikanan budidaya air laut seluas 8,3 juta Ha (yang terdiri dari 20% untuk budidayaikan, 10% untuk budidaya kekerangan, 60% untuk budidaya rumput laut, dan 10%untuk lainnya),

b.      perikanan budidaya air payau atau tambak seluas 1,3 juta Ha, dan

c.       perikanan budidaya air tawar seluas 2,2 juta Ha (yang terdiri dari kolam seluas526,40 ribu Ha, perairan umum (danau, waduk, sungai dan rawa) seluas 158,2 ribuHa, dan sawah untuk mina padi seluas 1,55 juta Ha)

Berdasarkan data FAO (2014) pada tahun 2012 Indonesia menempati peringkat ke-2 untuk produksi perikanan tangkap dan peringkat ke-4 untuk produksi perikanan budidaya di dunia. Fakta inidapat memberikan gambaran bahwa potensi perikanan Indonesia sangat besar, sehingga bila dikelola dengan baik dan bertanggung jawab agar kegiatannya dapat berkelanjutan, maka dapat menjadi sebagai salah satu sumber modal utama pembangunan di masa kini dan masa yang akan datang.

Dalam delapan tahun terakhir, perekonomian Indonesia terus tumbuh cukup tinggi mencapai rata-rata di atas 6% per tahun dan merupakan salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan tertinggi sekaligus paling stabil di dunia. Terjaganya kesinambungan pertumbuhan ekonomi tersebut didukung oleh lingkungan ekonomi makro dan sistem keuangan yang kondusif dan stabil. Pertumbuhan ekonomi tahun 2012 ditopang oleh kenaikan kontribusi permintaan domestik di tengah pelemahan kinerja ekspor yang terimbas oleh melemahnya permintaan eksternal (Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2012).

Di sisi lain, semakin bebasnya perdagangan dunia akan menuntut peningkatan daya saing produk industri di Indonesia di pasar global. Kemampuan bersaing produk Indonesia harus dipahami keterkaitannya dengan sektor hulu dan hilir serta perlu dirumuskan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi dengan melakukan komparasi terhadap industri negara-negara lain (Udin Unyu, 2013). Pengertian dari industri itu sendiri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa (Godam, 2006).

Dilihat dari kondisi bentangan alam Indonesia yang berupa negara kepulauan dengan luas lautan lebih besar dibandingkan dengan luas daratan, industri yang bergerak di bidang perikanan memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Selain itu menurut Manggala, et al. (2012), ditinjau dari segi pemasaran konsumsi per kapita dunia untuk ikan setiap tahunnya diperkirakan meningakat dari 16 kg untuk saat ini menjadi 19 kg tahun 2015. Dari proyeksi ini menunjukkan bahwa pertumbuhan konsumsi secara keseluruhan di negara berkembang akan terus tetap, sementara untuk negara negara sedang berkembang terus mengalami peningkatan. Permintaan ikan dimasa datang akan ditentukan secara mendasar oleh jumlah konsumen dan kebiasaan makannya serta pendapatan kotor dan harga ikan.

1.2.    Rumusan Masalah

Berdasarkan kondisi yang telah disebutkan sebelumnya, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam paper ini antara lain:

1.      Bagaimana perkembangan industri perikanan di Indonesia?

2.      Bagaimana pengelolaan industri perikanan agar bisa meningkatkan perekonomian Indonesia?

Sabtu, 17 April 2021

CONTOH MAKALAH PERIKANAN ( IKAN NILA)

BAB I
PENDAHULUAN

 

1.1.Latar belakang

Ikan nila merupakan ikan yang banyak diminati masyarakat sebagai sumber protein hewani karena nilai kolestrol yang rendah dengan kandungan gizi 17,7% protein 1,3% lemak. Ikan nila (Oreochronomis nilaticus L.) adalah ikan yang hidup di air tawar dan berasal dari sungai nil dan danau sekitar. Ikan nila didatangkan ke bogor pada tahun 1969. Keunggulan ikan nila dibandingkan dengan ikan konsumsi lain adalah ikan nila mampu tumbuh cepat hanya dengan pakan rendah protein, memijah sepanjang tahun bersifat omnivora, berdaging tebal dan rasa dagingnya mirip dengan kakap merah ( suyanto, 2009). Budidaya ikan nila (Oreochronomis nilaticus L.)  bisa dilakukan di waduk atau di danau dengan sistem keramba jaring apung (KJA) merupakan system budidaya yang banyak diterapkan oleh para petani budidaya ikan.

Menurut Dana 1990 salah satu hal yang menyulitkan untuk dapat mengoptimalkan dalam memenuhi permintaan pasar akan ikan nila dan ikan air tawar lainnya adalah penyakit dan parasit yang menyeramg ikan yang di budidayakan. Balai Benih Ikan (BBI) mendapatkan permasalahan yang sama berupa penyakit dan parasit yang menyerang ikan sehingga dapat menyebabkan menurunnya tinggkat produksi ikan. Hal-hal seperti pencemaran,tingkat pengetahuan dan keterampilan pembudidaya ikan masih rendah serta penggunaan faktor produksi lainnya yang belum efesien dalam budidaya ikan perairan ikan air tawar turun menyebabkan rentannya timbul penyakit pada ikan yang di budidayakan (Rahmawaati dan Hartono, 2012)

Permintaan pasar yang sangat tinggi sampai bisa mencapai 200.000 ton maka perlunya dukungan untuk meningkatkan jumlah produksi ikan nila (Oreochronomis nilaticus L.)  yang berkualitas agar dapat menyaingi para pesaing dari luar.

 

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang di temui dalam budidaya ikan nila (Oreochronomis nilaticus L.) adalah kurangnya pengetahuan tentang mengatasi ikan yang terserang penyakit dan parasit.

1.3 Manfaat

1.      Sebagai sumber referensi bagi masyarakat

2.      Memperluas keterampilan dan wawasan tentang membudidayakan ikan nila (Oreochronomis nilaticus L.)

3.      Sebagai sumber referensi bagi mahasiswa.

12 cara merawat ikan koi yang perlu diketahui oleh pemula

  IKAN KOI ikan koi adalah ikan yang di pelihara di negara jepang karena di yakini akan membawa keberuntungan. ikan koi di pelihara di halam...